Hari pertama masuk sekolah seringkali menjadi pengalaman yang mendebarkan. Entah itu perasaan takut karena akan bertemu dengan teman-teman baru, atau cemas karena memikirkan kegalakan guru yang mengajar. Ketika tiba tahun ajaran baru, pasti setiap orang akan mengalami hari pertamanya di sekolah, terlepas dari berapapun kelas mereka atau sepanjang apapun liburan yang mereka jalani sebelum masuk sekolah hari pertama. Akan tetapi, tahun 2016 menjadi tahun ajaran baru yang lebih istimewa daripada tahun-tahun sebelumnya di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun ini memberikan perhatian khusus terhadap Hari Pertama Sekolah dengan melakukan kampanye #HariPertamaSekolah.
Pemerintah sungguh serius dalam mempersiapkan kampanye Hari Pertama Sekolah. Keseriusan tersebut tidak hanya ditunjukkan dari adanya pesan singkat yang masuk ke kotak pesan para pengguna layanan telepon selular tertentu, tetapi juga secara tertulis Kemendikbud menerbitkan surat edaran resmi yang isinya berupa himbauan bagi gubernur, bupati dan/atau walikota untuk turut berpartisipasi menyukseskan kampanye tersebut. Berbagai media lainnya juga digunakan pemerintah untuk mendorong kesuksesan gerakan Hari Pertama Sekolah.
Video dari sini
Hari Pertama Sekolah menjadi bahasan hangat di dunia maya sejak tanggal 15 Juli (hari Jumat), tiga hari sebelum anak-anak masuk sekolah setelah libur lebaran. Selain mendorong para orangtua di Indonesia untuk lebih menunjukkan kasih sayang kepada anak dengan mengantar anak di hari pertama mereka sekolah, Kemendikbud juga menerbitkan berbagai infografis tentang kegiatan Hari Pertama Sekolah bagi orangtua, murid, dan guru, serta infografis yang berisi pesan agar para orangtua lebih berhati-hati ketika membuat posting di media sosial tentang kegiatan Hari Pertama Sekolah anaknya.
Gambar diambil dari sini. Infografis kegiatan Hari Pertama Sekolah lainnya dapat dilihat di sini.
Infografis diambil dari sini.
Gerakan Hari Pertama Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah ini tidak berhenti pada sekedar anjuran saja melainkan ada pesan emosional yang turut disampaikan pada penerima pesan singkat (“menunjukkan kepedulian serta kasih sayang buah hati Anda”). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, pun turut terlibat langsung dalam promosi gerakan tersebut pada saat Car Free Day tanggal 17 Juli kemarin, H-1 anak-anak masuk sekolah.
Gambar diambil dari sini.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah sudah baik, meski demikian ada hal yang bisa dilakukan agar gerakan Hari Pertama Sekolah bisa membawa dampak lebih optimal di masyarakat. Misalnya pemerintah dapat menambahkan tautan/link yang berisi informasi-informasi tentang cara-cara orangtua terlibat dalam pendidikan anak sehari-hari atau bisa juga disajikan informasi tentang dampak dari keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak seperti ini. Dengan demikian, perilaku orangtua dalam memberikan perhatian terhadap pendidikan anak tidak berhenti sampai dengan kegiatan mengantar anak ke sekolah di hari pertama masuk, tetapi juga berlanjut sampai dengan interaksi keseharian anak-orangtua di rumah. Keberlanjutan dari suatu perubahan perilaku di masyarakat dapat diupayakan ketika masyarakat sudah memberi perhatian atas isu yang disasar dan mereka pun perlu dibekali dengan kapasitas untuk dapat melakukan pesan dari gerakan sosial yang disampaikan (peduli dengan pendidikan anak).