Site icon Tulodo

MINGGU 4 – Survei Cepat tentang Perilaku, Dampak Sosial, dan Ekonomi COVID-19 pada Masyarakat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Indonesia

FOR ENGLISH VERSION, PLEASE VISIT THIS LINK

Hasil Temuan Mingguan

Minggu 4, 11-15 Mei 2020

Temuan Penting

1. Latar Belakang

COVID-19 adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Cina dan dilaporkan ke WHO pada Desember 2019. Pada Januari 2020, WHO menyatakan  COVID-19 sebagai pandemik. Kebanyakan orang hanya mengalami gejala penyakit pernapasan ringan. Namun beberapa orang dapat mengalami gejala parah, termasuk pneumonia, yang mengakibatkan kerusakan paru-paru dan kematian. COVID-19 lebih berbahaya untuk mereka yang lanjut usia dan memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Kasus pertama dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020 dan pada 13 April 2020 pemerintah menyatakan sebagai bencana nasional. Pada 10 April, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dimulai di DKI Jakarta, dengan menutup sekolah, tempat kerja, membatasi pergerakan dan menutup tempat-tempat umum. COVID-19 berdampak pada kehidupan masyarakat dan keadaan ekonomi di Indonesia maupun di dunia.

Bone terdiri dari 27 kecamatan, 335 desa, dengan Watampone sebagai ibukotanya. Jumlah penduduk di Bone adalah 751.026 orang. Seperti juga banyak daerah di Indonesia, Kabupaten Bone juga telah terlibat secara aktif dalam usaha pencegahan COVID-19. Per tanggal 15 Mei 2020, sebanyak 21.249 orang telah dites, dan terdapat enam (6) kasus positif yang dikonfirmasi. Sebanyak 14 pasien dalam perawatan (Pasien Dalam Pengawasan/PDP); 9.796 di bawah pengawasan (Orang Dalam Pantauan/ODP); dan 310 orang berisiko (Orang Dalam Risiko/ODR). Upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah meliputi pembersihan dengan desinfektan, distribusi masker, dan pembersih tangan (hand sanitizer). Pada tahun 2019, sebagai bagian dari program BERANI, UNICEF menugaskan Tulodo untuk mengelola proyek pencegahan pernikahan anak dan kesehatan menstruasi di Kabupaten Bone. Untuk kegiatan penelitian ini kami juga berkoordinasi dengan jejaring Tulodo yang ada di Kabupaten Bone.

2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan seputar: apa itu dampak dari COVID-19 di Indonesia dari waktu ke waktu? Penelitian ini menggali bagaimana masyarakat di Bone menanggapi situasi COVID-19, termasuk di dalamnya adalah perubahan perilaku kesehatan (contohnya pemakaian masker wajah, praktik mencuci tangan dengan sabun, dan perilaku menjaga jarak) dan bagaimana pandemi ini dapat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi mereka. Kami juga menggali lebih dalam tentang penggunaan saluran komunikasi serta informasi terkait COVID-19 oleh masyarakat. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk mitra dan pemangku kepentingan lainnya.

3. Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross-sectional) dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, yang dilakukan setiap minggu dari 23 April hingga 15 Mei 2020. Hal ini memungkinkan kami untuk menelusuri data dari minggu ke minggu selama masa penelitian. Survei kuantitatif dilakukan melalui telepon dan online. Kami menggunakan metode bola salju untuk merekrut peserta melalui telepon, sementara untuk daring kami mendistribusikannya melalui mitra kami. Target total sampel adalah sebanyak 450 responden Untuk studi kualitatif, kami akan melakukan sebanyak 15 wawancara melalui telepon.

4. Hasil

Berikut ini adalah hasil dari minggu kedua pengumpulan data (11-15 Mei 2020). Sebanyak 94 responden (90 responden melalui telepon dan 4 responden melalui online) ikut serta dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang terdapat laporan ini bersifat sementara dan akan kami perbarui lagi di minggu berikutnya.

4.1 Karakteristik sampel
4.2 Perilaku
Gambar 1.  Perilaku terkait jaga jarak/social distancing

Semenjak adanya COVID-19 di desa Lamuru (anak yang belajar di pesantren, banyak warga yang tidak mau melewati daerah kami kembali. Saya menjual ikan di pasar dan pemasukan saya berkurang banyak. Banyak warga yang tidak mau membeli ikan saya, ketika tahu ikan tersebut berasal dari Lamuru – Responden laki-laki, 49 tahun, Tellu Siattinge.

4.3 Dampak dari COVID-19
Gambar 2. Dampak dari Situasi COVID-19

Kami selalu memiliki jadwal di desa kami untuk menjaga pos pengecekan. Kami selalu mengukur suhu dari warga yang datang dari luar desa dan meminta mereka untuk selalu mencuci tangannya begitu masuk desa. Dengan begitu, kami lebih merasa aman – Responden perempuan, 40 tahun, Ulaweng.

4.4 Komunikasi

Situasi COVID-19 ini sangat sulit untuk anak saya yang masih di sekolah, mereka membutuhkan ponsel pintar dan data internet dan saya memiliki dua orang anak. Akan lebih baik apabila pemerintah dapat memberikan Internet gratis, karena untuk membeli paket data internet saya harus mengeluarkan uang – Responden perempuan, 35 tahun, Cina.

4.5 Dukungan sosial yang diterima dan diberikan

5. Rekomendasi

Minggu ini terdapat peningkatan kasus COVID-19 dari lima menjadi enam kasus yang terkonfirmasi positif di Bone. Untuk mencegah penyebaran virus, berikut beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan:

Dowload report: Hasil Temuan Awal Covid19-W4-18Mei2020


PUSTAKA

Gugus Tugas Penanganan Covid-19. (2020). Update data Penanganan COVID-19 Kabupaten Bone. dated 15 Mei 2020: https://bone.go.id/2020/05/15/update-data-penanganan-covid-19-kabupaten-bone-jumat-15-mei-2020-pukul-20-25-wita/

Liu, K., Chen, Y., Lin, R., & Han, K. (2020). Clinical features of COVID-19 in elderly patients: A comparison with young and middle-aged patients. The Journal of infection, S0163-4453(20)30116-X. Advance online publication. https://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.03.005

Sani, T.P., Mariska, S,., Prasetya, V.G.(2020), How vulnerable are the elderly to COVID-19? https://alzi.or.id/how-vulnerable-are-the-elderly-to-covid-19/


Narahubung:

Muliani Ratnaningsih (E: muli4ni.r@gmail.com)

Heribertus Rinto Wibowo (E: heribertus@tulodo.com)

Nicholas Goodwin (E: nick@tulodo.com)

Tulodo Indonesia

Exit mobile version