Ingat kelompok perempuan Mocaf Bogati & Sumber Waras di Pacitan? Bagaimanakah perkembangan bisnis mereka saat ini?

Seperti yang sudah diketahui, beberapa waktu lalu KOMPAK melalui Tulodo melakukan uji coba program keperantaraan pasar dengan menggunakan pendekatan pemasaran mikro yang berpusatkan pada: pelanggan, brand yang konsisten, uji coba dan pembelajaran dari pengalaman.

IMG_2103

IMG_2097

Setelah melakukan uji coba promosi pada acara lokal, kelompok perempuan Desa Ketro (Mocaf Bogati) dan desa Tahunan (Sumber Waras) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur meng-upgrade keahlian promosinya dengan mengadakan Demo Memasak di Yogyakarta pada April 2018 lalu. Demo membuat kue menggunakan tepung moccaf dari ubi kayu ini merupakan yang pertama dan mendapatkan sambutan tinggi. Sebelum acara, Moccaf Bogati sudah menerima pre-order sebanyak 48,25 kilogram. “Sebelumnya tidak pernah ada yang pesan sebanyak ini, ini karena peserta, tidak sabar untuk langsung praktek” ujar Bu Dyah mitra organiser acara. “Biasanya kita produksi 40 kilogram/bulan, ini untuk satu hari terjual 48 kilogram lebih”, tambah Bu Nining bagian pemasaran. Bulan itu kelompok berhasil menjual total 138 kilogram.

unnamed

IMG_2722

“Banyak masukan dari pengunjung untuk buat bahan herbal kering dan susu segar mix siap minum, jadi lebih alami dan tinggal seduh. Kita baru buat sedikit, coba pasar dulu ada peminat atau tidak, kalau ada ya kita buat lagi” ujar Bu Tatik Ketua Kelompok Sumber Waras yang memproduksi minuman herbal. Pengujicobaan pasar menjadi salah satu perubahan drastis yang Sumber Waras lakukan dalam berbisnis. Sebelumnya, produk dibuat berdasarkan suplai dan intuisi, kini kelompok mengerti akan unsur market testing yang berpusatkan pada permintaan dan pembeli. Demo Memasak ini membandrol tiket Rp 90.000/orang dan diikuti 83 peserta. Saat ini Mocaf Bogati memproduksi cake dan kue kering, dan penjualannya telah meluas hingga Yogyakarta dan Ponorogo. Keanggotaan kedua kelompok usaha ini juga terus berkembang, dari 8 orang perintis hingga kini menjadi 35 orang.

Namun kesuksesan dua UKM asal Pacitan tidak hanya berhenti sampai disitu. Produk Mocaf sekarang juga dapat ditemukan di jaringan supermarket besar, yaitu Carrefour yang berlokasi di Plaza Ambarukmo, Yogyakarta. Hasil penjualan mereka juga meningkat tajam, dari rata-rata 40 kg per-bulan ke 138 kg pada April 2018 (tiga bulan setelah intervensi dari program Market Linkages). Inovasi produk juga dilakukan oleh kelompok Mocaf Bogati, salah satu produk inovasi mereka yang sudah dijual di pasaran adalah Oat Cookies bebas gluten. Kolaborasi yang kuat antara produksi dan pemasaran membantu kelompok Mocaf Bogati mengembangkan bisnisnya dan mencapai hasil yang memuaskan.

DSCF6344

Sedangkan untuk kelompok Sumber Waras di desa Tahunan Pacitan juga meningkat pesat dalam bisnis dan inovasi produknya setelah mendapatkan intervensi selama 3 bulan dari program Market Linkages. Beberapa inovasi produk mereka saat ini yang sudah dijual di pasaran tidak hanya kemasan minuman siap saji herbal instan saja, akan tetapi juga tersedia minuman asli (tanpa pemanis), bumbu kering untuk keperluan memasak, sirup dan minuman siap saji herbal instan dengan tambahan varian rasa dengan kemasan baru yang lebih unik dan berkualitas. Hasil penjualan mereka juga mengalami peningkatan tajam (meningkat 564% dalam waktu 4 bulan). Mereka juga bermitra dengan banyak mini-market dan warung-warung di Pacitan. Diharapkan dari merambahnya produk Sumber Waras ke banyak tempat akan meningkatkan pertumbuhan penjualan mereka ke arah yang lebih baik.

DSCF5554

Meningkatnya penjualan membuat Mocaf Bogati dan Sumber Waras semangat untuk memperlebar sayap bisnisnya ke salah satu pasar online terbesar di Indonesia, yaitu Tokopedia. Masuknya Mocaf Bogati dan Sumber ke dalam pasar online diharapkan dapat memudahkan dan dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan di luar Pacitan untuk membeli produk-produk mereka. Berikut link toko online Mocaf Bogati (link) dan Sumber Waras (link). Dari proses ini diharapkan usaha kelompok kecil yang dijalankan oleh perempuan di Pacitan dapat menjadi inspirasi untuk kelompok-kelompok lainnya untuk terus berkembang dan maju.

 

Published by

Ratnakanya Hadyani

Kanya is Communication Officer for Tulodo. She hopes to tell stories that hopeful and thought provoking within complex situation created by behavior change and innovation.

Leave a Reply