Diskusi Kelompok terfokus – Lembaga Keagamaan dan Pemerintah untuk pencegahan perkawinan anak

Sebagai salah satu bentuk dukungan untuk program BERANI (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia) untuk kegiatan pencegahan perkawinan anak. Tulodo mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Nasional dengan lembaga Keagamaan dan Lembaga Pemerintah. Kegiatan ini dilakukan secara virtual bersama dengan Muslimat NU, Majelis Ulama Indonesia (MUI), ‘Aisyiyah dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) secara terpisah antara 30 Juni hingga 2 Juli 2021. Sebanyak total 31 perwakilan dari lembaga dan institusi tersebut mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian endline untuk pencegahan perkawinan anak di Bone, Sulawesi Selatan.

Gambar 1. FGD dengan Muslimat NU (29 Juni 2021)

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peluang replikasi kegiatan pencegahan perkawinan anak yang sudah dilakukan di Bone, Sulawesi Selatan ke tingkat nasional oleh lembaga keagamaan dan pemerintah. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam tentang cara pelibatan dan partisipasi aktif lembaga keagamaan dan lembaga pemerintah dalam rencana replikasi Program BERANI di tingkat nasional dan menggali informasi secara mendalam tentang kegiatan pencegahan perkawinan anak dan manajemen kebersihan menstruasi di masing-masing organisasi.

Beberapa  topik yang didiskusikan adalah perkawinan anak, perkawinan siri, dampak COVID-19 terhadap perkawinan anak, perilaku remaja dan kehamilan usia dini, pencegahan perkawinan anak, strategi nasional pencegahan perkawinan anak, manajemen kebersihan menstruasi serta mengidentifikasi peluang dan tantangan untuk perencanaan replikasi program pencegahan perkawinan anak di Indonesia di daerah lain di Indonesia atau untuk scale-up kegiatan di tingkat nasional.

Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh informasi yang rinci tentang proses pelibatan organisasi, cara pelibatan organisasi, dan peluang replikasi di lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintah untuk semakin meningkatkan upaya pencegahan perkawinan anak di Indonesia. Selanjutnya, data hasil FGD nasional ini kemudian akan diolah untuk melengkapi hasil penelitian endline pencegahan perkawinan anak di Bone, Sulawesi Selatan bulan April 2021 yang lalu, serta pembuatan rekomendasi dan praktik baik untuk kegiatan pencegahan perkawinan anak di masa yang akan datang.

Leave a Reply

%d bloggers like this: