Tulodo dan PUSPAGA melakukan pembuatan dan evaluasi SOP untuk distribusi materi komunikasi program BERANI

Sebagai salah satu bentuk dukungan untuk proyek BERANI (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia” (BERANI) yang dikoordinasikan oleh Bappenas, UNICEF mengadakan proyek Pencegahan Perkawinan Anak di Indonesia, Bone, Sulawesi Selatan. Prevalensi perkawinan anak (diukur dari proporsi perempuan (usia 20-24 tahun) yang menikah pertama kali sebelum usia 18) di Sulawesi Selatan masih lebih tinggi daripada rata-rata nasional, di tahun 2020, prevalensi perkawinan anak adalah 10,69%, masih lebih tinggi dari rata-rata nasional (10,35%).

Serangkaian program kegiatan pencegahan perkawinan anak telah dilakukan dari tahun 2020 bersama masyarakat di enam desa intervensi di Bone. Materi komunikasi BERANI yang terdiri dari papan permainan “Bahagia atau Tidak”, Ustadzah Toolkit dan buku cerita (Hidup Saya Pilihan Saya dan Rahasia Dua Dunia) juga telah dikembangkan dan digunakan untuk kampanye pencegahan perkawinan anak dan peningkatan manajemen kebersihan menstruasi. Pada awal tahun 2021, materi komunikasi telah dicetak dan kemudian disebarkan ke enam desa intervensi ini. Materi komunikasi kemudian akan dikelola oleh PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) di tingkat Desa.

Sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam program ini, UNICEF melalui Tulodo Indonesia, mengadakan pertemuan dengan PUSPAGA di tingkat kabupaten dan pemerintah desa yang menjadi desa intervensi program BERANI. Pada bulan Juni 2021, dilakukan pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) untuk mengelola distribusi materi komunikasi di desa. Setelah SOP dibuat dan disepakati oleh PUSPAGA, kemudian diuji cobakan penggunaan SOPnya hingga bulan September 2021. Pada awal bulan Oktober 2021, diadakan evaluasi penggunaan SOP untuk melihat apakah SOP yang sudah dibuat dan dijalankan sudah dapat mempermudah masyarakat untuk mengakses komunikasi material, selain itu juga untuk melihat apakah dengan dibuatnya SOP, komunikasi material dapat tersebar dengan baik ke masyarakat secara efisien dan tepat sasaran.

Beberapa hal yang didiskusikan dalam kegiatan ini adalah mengkaji ulang SOP dengan menggunakan format laporan yang akan dikumpulkan, menganalisis jenis materi komunikasi yang dipinjam dan pengguna atau peminjamnya menggunakan analisis SWOT, serta diskusi kelompok untuk membahas peluang masing-masing desa untuk menganggarkan kegiatan pencegahan perkawinan anak melalui Dana Desa. Diskusi ini dipandu oleh ketua PUSPAGA Kabupaten, Andi Asia Pananrangi.

Kegiatan evaluasi dan diskusi kelompok  bersama dengan Tim PUSPAGA.

Beberapa tindak lanjut dari kegiatan evaluasi ini adalah: (1) merevisi SOP distribusi penggunaan materi komunikasi BERANI agar lebih sesuai dengan kondisi masyarakat di desa, (2) merencanakan kegiatan pencegahan perkawinan anak di desa yang berpotensi masuk di anggaran dana desa tahun 2022, dan (3) memutuskan bahwa laporan kegiatan PUSPAGA akan dilaporkan per-triwulan lewat tim PUSPAGA.

Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan komunikasi material dari Program BERANI dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah serta tersebar luas di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Ikuti terus kegiatan kami dengan UNICEF Indonesia dalam menyukseskan program pencegahan perkawinan anak.


Editor: Ratnakanya Hadyani dan Heribertus Wibowo

Published by

Leave a Reply