Sudahkah Anda Menghargai Pendapat Anak?

Dalam proyek pengembangan Dolpin (Dolanan Pintar); mainan edukasi anak yang mengajarkan Kesehatan Tubuh dan Reproduksi berbasis keluarga dan didanai oleh Grand Challenges Canada, Tulodo menerapkan perilaku dalam menghargai pendapat anak. Salah satu contohnya, saat mengambil foto anak, kami meminta izin kepada anak. Apakah mereka setuju atau tidak. Meskipun sebelumnya kami sudah mendapat izin dari orang tua anak melalui consent form. Jika anak menolak, maka tidak akan dilakukan pengambilan foto.

Tahukah Anda bahwa sangat penting untuk menghargai pendapat anak? Selain dapat menumbuhkan rasa percaya diri, dapat juga meningkatkan keamanan pada anak.

Di Indonesia, terdapat undang-undang yang mengatur  perlindungan anak, salah satu poinnya menjelaskan mengenai hak anak dalam menyuarakan pendapatnya. UU No 23 tahun 2002 pasal 10 menyebutkan: “Setiap anak berhak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima dan mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.”

Mari fokus pada kalimat yang menekankan bahwa penting bagi anak untuk mengekspresikan sekaligus merasa dihargai hasil pemikirannya. Pada kenyataannya, masih banyak orang dewasa yang memiliki pemikiran seperti,  “Anak – anak berpendapat? Bukannya mereka masih kecil?”, “Tahu apa mereka (anak-anak)?”. Pemikiran  seperti ini muncul karena kita sebagai orang dewasa menganggap anak belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup sehingga merekapun tak mampu mengambil keputusan. Selain itu dilatarbelakangi juga oleh keinginan orangtua untuk  melindungi anak dari hal yang merugikan dirinya.

Mengutip salah satu laporan UNICEF, “The Committee stresses that governments should start from a presumption that a child has the capacity to form a view: it is not up to the child to prove her or his capacity. Nor is it necessary for the child to have a comprehensive understanding of an issue affecting her or him: simply that she or he is capable of forming a view on the matter. Children from the very youngest ages are able to form views, even where they are not able to express them verbally”.

Poin ini menekankan bahwa menghargai pendapat anak bukan melihat pada kapasitas ataupun kemampuan anak dalam memahami masalah. Namun sesederhana menghargainya karena mereka memiliki cara pandang tertentu.

Mengapa penting untuk mendengarkan dan menghargai pendapat anak? Masih menurut UNICEF, melatih anak untuk berani berpendapat memiliki pengaruh positif dalam tumbuh kembangnya seperti mengembangkan self esteem, kemampuan kognitif, keterampilan sosial dan cara mereka bersosialisasi, khususnya dalam menghargai orang lain.

Selain itu, dengan membiasakan anak menyuarakan pendapat, kita melatih anak untuk mampu melindungi dirinya dari tindakan kekerasan. Misalnya ketika bertemu dengan situasi sulit, anak mampu mengatasinya dengan membela diri atau meminta bantuan orang lain. Ataupun jika anak mengalami tindakan kekerasan, anak mampu menceritakan kepada yang berwenang tentang apa yang terjadi padanya. Kekerasan terhadap anak dalam keluarga, sekolah, institusi pun dapat diatasi.

Caption 1Anak-anak diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat tentang buku edukasi yang disukainya.

Lalu sudahkah kita sebagai orang dewasa memenuhi hak anak dalam berpendapat? Ternyata ada beberapa hal  lumrah yang terjadi di dalam masyarakat, namun menjadi cerminan kita kurang menghargai pendapat anak. Contohnya adalah mencubit pipi anak karena gemas. Selain merasa sakit dan kesal, hal ini dapat menimbulkan trauma pada anak.

Contoh lainnya yang juga dapat dikategorikan kurang menghargai pendapat anak adalah memaksa bersalaman dengan anak tanpa bertanya terlebih dahulu. Padahal sebagai orang dewasa, kita bisa bertanya terlebih dahulu apakah sang anak mau berkenalan atau tidak. Jangan langsung melabeli si anak sebagai “pemalu” bila ia menolak ajakan Anda karena sama seperti orang dewasa anak juga berhak untuk menolak atau menerima ajakan perkenalan.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda punya cara tertentu untuk menghargai pendapat anak?

Published by

Ade Ayu Kartika Sari Rezki

Is the person who always ask "why?". She is curious about many things and often acted as a detective by trying to find patterns and solutions to problems she found interesting. She has a strong belief that she can make the world a better place by contributing through child, education and youth issues.

Leave a Reply